Minggu, 16 Oktober 2016

KUMPULAN GULMA TERGANAS PADA TANAMAN BUDIDAYA



     Gulma menjadi salah satu masalah utama dalam budidaya pertanian, ini adalah masalah klasik yang belum memiliki solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. dalam mengendalikan gulma dibutuhkan biaya besar, mulai dari upah tenaga kerja yang semakin hari semakin mahal, khususnya di negara ini. jika menggunakan pengendalian kimia maka pencemaran lingkungan, akibat buruk terhadap konsumen dan sebagainya. oleh karena itu, kita perlu mengetahui karakteristik gulma yang akan dikendalikan sehingga pengendaliannya dapat dilakukan dengan tepat dan mudah.

1. Alang-alang (Imperata cylindrica)

alang
Kingdom         : Plantae
Divisio            : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Cyperales
Family             : Cyperaceae
Genus              : Commelina
Spesies            : Cyperus rotundus L. 
II. Morfologi Tumbuhan
a.      Akar
Akar Rumput teki(Cyperus rotundus L.) merupakan sistem perakaran serabut, akar rumput teki memiliki banyak percabangan dan akar rumput teki memiliki banyak anak cabang akar, akar rumput teki memiliki rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh memanjang dan menyebar di dalam tanah.
b.      Batang
Batang Rumput teki(Cyperus rotundus L.) tumbuh tegak, berbentuk segitiga, berongga kecil dan agak lunak, tingginya 10-30 cm dan penampangnya 1-2 mm. membentuk umbi di pangkal batang, membentuk rimpang panang yang dapat membentuk tunas baru, daun-daun terdapat di pangkal batang.
c.       Daun
Daun Rumput teki(Cyperus rotundus L.) berbangun daun garis, licin, tidak berambut, warna permukaan atas hijau tua sedangkan permukaan bawah hijau muda, mempunyai parit yang membujur di bagian tengah, ujungnya agak runcing, lebih pendek dari batang yang membawa bunga, lebarnya 2-6 mm.
d.      Bunga
Bunga Rumput teki(Cyperus rotundus L.) memiliki bulir longgar terbentuk di ujung batang, braktea dua sampai empat, tidak rontok, panjangnya lebih kurangnsama atau melebihi panjang perbungaan, bercabang utama tiga sampai Sembilan yang menyebar, satu bulir berbunga sepuluh sampai empat puluh.
e.       Buah
Buah Rumput teki(Cyperus rotundus L.) berbentuk bulat telur berisi tiga, panjangnya kurang lebih 1,5 mm, buah rumput teki memiliki warna coklat kehitam-hitaman. Buah rumput teki tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, buah rumput teki berbentuk bulat telur dan lepes.
f.       Biji
Biji Rumput teki(Cyperus rotundus L.) terdiri dari sepuluh sampai empat puluh buliran yang tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, biji berbentuk bulat telur dan lepes, panjangnya kurang lebih 3 mm, berwarna coklat kemerah-merahan, benang sari dan putik tersembul keluar.

2. Eceng gondok (Eichornia crassipes)
Kerajaan     :    Plantae
Divisi         :    Magnoliophyta
Kelas          :    Liliopsida
Ordo           :  Commelinales
Famili         :    Pontederiaceae
Genus         :    Eichhornia Kunth
Spesies       :    E. crassipes
Enceng Gondok memiliki nama lain seperti Ringgak di daerah lampung, Ilung-Ilung di daerah Dayak, Tumpe pada daerah Manado, Kelipuk di daerah Palembang. Enceng Gondok hidup mengapung di permukaan air layaknya teratai. Enceng gondok memiliki tinggi antara 0,4-0,8 meter, daunnya tunggal dan memiliki bentuk oval serta tidak memiliki batang. Ujung dan pangkalnya meruncin, pangkal tangkain daunnya menggelembung. Permukaan daun licin dan bewarna hijau. Bunga Enceng Gondok merupakan bunga Majemuk, memiliki bentuk bulir dan kelopaknya berberntuk tabung. Biji Enceng Gondok memiliki bentuk bulat dan memiliki warna hitam. Buahnya berbentuk kotak beruang tiga dan bewarna hijau. Akar Enceng Gondok merupakan jenis akar serabut.

Habitat Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)
Enceng Gondok dapat tumbuh di kolam-kolam, sungai, danau tempat penampungan air serta di rawa. Enceng Gondok memiliki kemampuan untuk beradaptasi dari perubahan ekstrim laju air, perubahan kadar nutrisi, pH (derajat keasaman tanah), temperatur, ketinggian air dan racun yang terdapat dalam air. Enceng Gondok dapat berkembang pesat dalam kondisi air yang mengandung kadar nutrien yang tinggi, terutama di daerah yang memiliki kadar nitrogen, potasium dan fosfat. Akan tetapi perkembangan Enceng Gondok akan terhambat pada daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi.
 Manfaat Enceng Gondok (Eichhornia crassipes)
Selama ini, eceng gondok dianggap sebagai tanaman jenis gulma yang merugikan, berkembang sangat cepat dan menutupi permukaan air. Tanaman pengganggu (gulma) ini mengurangi cahaya yang masuk ke dalam badan air yang mengakibatkan berkurangnya kandungan Oksigen akibat sinar matahari yang tidak dapat menembus dasar sungai sehingga hewan lain yang hidup di dasar sungai menjadi terganggu. Namun dibalik itu semua, eceng gondok mempunyai beberapa manfaat diantaranya :
1.Enceng gondok dapat menangkap polutan berat (Kadmium, Merkuri, Nikel)
2.Bahan campuran pakan ternak
3.Pupuk organik/kompos
4.Bahan bakar alternatif seperti Biogas 
5.Menangkap sisa residu pestisida.
6.Bahan kerajinan Tangan dan
7.Media pertumbuhan bagi jamur merang


3. Teki (Cyperus rotundus)

 Kingdom               :    Plantae
 Divisi                     :    Spermatophyta
 Subdivisio             :    Angiospermae
 Kelas                     :    Monocotyledoneae
Ordo                       :    Cyperales
Famili                     :    Cyperaceae
Genus                     :    Cyperus
Spesies                   :    Cyperus rotundus L.
                                                                 
      II. Morfologi Tumbuhan

a.        Akar
Akar teki (Cyperus rotundus L.) tumbuh dari pangkal batang. Akar teki tumbuh menahun. Akar teki   berupa rimpang di bawah tanah. Akar teki memiliki serabut akar (radix adventica). Akar teki bersatu kuat dengan rumput lain.

b.        Batang
Batang teki (Cyperus rotundus L.) tegak berbentuk segitiga. Berongga kecil dan agak lunak. Tinggi 10-20 cm. penampangnya 1-2 mm. membentuk umbi di pangkal batang. Membentuk rimpang panjang yang dapat membentuk tunas baru.

c.         Daun
Daun teki (Cyperus rotundus L.) memiliki helain daun yang kaku membentuk garis. Tidak berambut. Warna permukaan atas hijau tua sedangkan permukaan bawah hijau muda. Mempunyai parit yang membujur di bagian tengah. Ujungnya agak runcing.

d.        Bunga
Bunga teki (Cyperus rotundus L.) memiliki bulir yang longgar. Terbentuk di ujung batang. Bractea dua sampai empat. Tidak rontok. Bercabang utama tiga sampai sembilan yang menyebar.

e.         Buah
Buah teki (Cyperus rotundus L.)  berbulir halus. Buah teki memiliki bentuk gepeng. Buah teki memiliki sekam yang berwarna coklat. Buah teki memiliki panjang 1 - 3 cm. Buah teki memiliki punggung kehijauan dan sisik coklat.

f.          Biji
Biji teki (Cyperus rotundus L.) berupa biji - biji halus. Biji teki berukuran lebih kecil daripada buah teki. Biji teki berwarna hijau ketika buah teki masih muda. Biji teki mengandung sekam - sekam halus. Biji teki akan jatuh ketika berwarna coklat.


4. Eceng padi (Mochoria vaginalis)
Kerajaan    :    Plantae
Divisi         :    Angiospermae
kelas          :   Monokotil
Ordo          :    Commelinales
Famili        :    Pontederiaceae
Genus        :    Monochoria
Spesies      :    M. vaginalis


Herba dengan tinggi antara 5-50 cm, semusim atau menahun, tumbuh mengelompok di tanah bencah. Wewehan memiliki rimpang (batang semu) berukuran pendek; bagian seperti batang yang terlihat panjang adalah perpanjangan dari pelepah dan tangkai daun . Akar tanaman ini termasuk jenis akar serabut, warna akarnya putih dan mudah dicabut. Daun-daun tunggal, bertepi rata, umumnya bertangkai panjang, tersusun dalam roset; bentuk sangat berubah-ubah: lanset, bundar telur lonjong, bundar telur, hingga hampir bundar, 2-12,5 × 0,2–10 cm; dengan ujung runcing dan pangkal tumpul, terpangkas, atau melekuk, pada daun dewasa bentuk jantung, dengan lobus membundar. Daun berwarna hijau mengkilat dengan tulang daun berbentuk melengkung.

Bunga-bunga bertangkai, berkelamin ganda, tersusun dalam tandan berisi 3-25 kuntum, awalnya berada dalam pelepah daun yang paling atas, kemudian melengkung ke bawah setelah selesai bermekaran. Tenda bunga berwarna ungu kebiruan, panjang 11-15 mm, ujungnya menutup memuntir setelah mekar, tidak rontok. Benang sari 6, tidak sama panjang, yang lima pendek dengan kepala sari berwarna kuning, yang satu lagi lebih besar dengan kepala sari berwarna biru. Buah kapsul bentuk elipsoid, lk. 1 cm panjangnya, dengan 3 kampuh yang memecah kuat dan melemparkan biji-bijinya ke dalam air. Biji sekitar 1 mm.

Dalam populasi yang besar, eceng dapat mengganggu tanaman khususnya tanaman padi. Ia menjadi gulma utama bagi pertanian padi di wilayah Filipina, Malaysia dan Korea. Wewehan yang hidup pada area pertanian padi akan ikut menyerap nutrisi yang seharusnya untuk tanaman padi Di samping itu, gulma ini juga menghambat akar padi untuk menembus tanah lebih dalam, yang pada gilirannya akan mengganggu padi dalam penyerapan nutrisi dari tanah Pengamatan di Filipina mendapatkan bahwa kepadatan alami eceng sebanyak 366 individu dalam 1 meter persegi dapat mengurangi hasil panen padi sebesar 35%. Penanganan gulma wewehan dapat dilakukan dengan cara manual yaitu mencabut tanaman dan secara kimia menggunakan herbisida atau obat pembasmi gulma.


5. Jajagoan (Echinocloa crus-galli)



Kingdom     : plantae
Divisi          : Spermatophyta
Kelas           : Monocotiledonae
Ordo            : Graminales
Famili          : Gramineae
Genus          : Echinochloa
Spesies        : Echinochloa cruss-galli
Gulma jawan sering sekali ditemukan disela-sela areal pertanaman padi, kemampuan dan sifat serta ciri-ciri fisiknya pun hampir sama persis dengan tanaman padi. Gulma ini berbatang tegak dan bertandan (5 sd 10 tandan) kemudian merunduk sepanjang 5 sd 21 cm, akar serabut tumbuh pada pangkal batang sedangkan buahnya (kariopsis) berbentuk lonjong dengan tebal dan panjang antara 2 sd 3,5 mm. Biji yang telah tua berwarna coklat sapai hitam dengan bagian bawah tumpul.

Gulma jawan sangat membutuhkan air untuk pertumbuhannya, oleh karena itu, jika ketersediaan air di tempat pertumbuhannya berkurang hingga habis, gulma ini akan layu kemudian mati. Suhu optimal untuk pertumbuhannya antara 20 sd 30 derajat Celcius, sedangkan untuk perkembangan biji antara 13 sd 30 derajat Celcius. Pada kapasitas lapang, biji gulma ini berkecambah hingga 70 sd 90 % dari total jumlahnya.

Gulma jawan efektif dikendalikan dengan aplikasi herbisida seperti 2,4-D dengan dosis 0,8 sd 1 l per ha, serta herbisida MCPA dengan dosis 1,5 l per ha pada 2 minggu setelah tanam, sedangkan untuk mengendalikan atau mencegah perkecambahan biji gulma, selama tiga bulan dapat diaplikasikan feramida.


6.  Kekawatan (Cynodon dactylon)
Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi           : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas            : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas     : Commelinidae
Ordo             : Poales
Famili           : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus            : Cynodon
Spesies          : Cynodon dactylon    (L.)
Cynodon dactylon dapat dideskripsikan: memiliki terna bertahunan yang berstolon,merumput dengan rimpang bawah tanah menembus tanah sampai kedalaman 1m atau lebih bahkan ada literature yang menjelaskan sampai padakedalaman 2 m. Lamina melancip-memita, berlapis lilin putihkeabu-abuan tipis di permukaan bawah, gundul atau berambut padapermukaan atas. Pelepah daun panjang, halus, berambut atau gundul;ligula tampak jelas berupa cincin rambut-rambut putih. Bunga tegak,seperti tandan. Bijinya membulat telur, kuning sampai kemerahan (www.proseanat.org).
Habitatnya Cynodon dactylon adalah tumbuh paling bagus pada suhu di atas 24 °C. Jenis initoleran terhadap kekeringan. Tumbuh paling baik pada tanahberdrainase baik tetapi toleran terhadap banjir yang berkepanjangan.Toleran terhadap kisaran pH tanah yang luas, tetapi pH optimal adalahdi atas 5.5. Juga toleran terhadap kesuburan tanah yang rendah tetapitidak toleran terhadap naungan.
Penyebarannya selaindari akar yang dapat membuat rimpang dengan cepat juga melalui buah.Penyebaran buah ini yang dapat meluas.

7.  Rumput pahit (Panicum repens)

Kingdom       : Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi  : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi            : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas             : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas     : Commelinidae
Ordo             :Poales
Famili           : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus           : Panicum
Spesies         : Panicum repens L.
    Rumput tahunan dengan akar rimpang sepanjang 12-40 cm, menjalar di bawah permukaan tanah, tebal rimpang hingga 20 mm, putih, berdaging. Daun berukuran 4-30 cm x 3-9 mm berbentuk garis dengan kaki lebar dan ujung runcing.
 Bunga majemuk berupa malai agak jarang sepanjang 8-22 cm. Senang tumbuh di tempat yang lembab dan tidak menyukai kekeringan.
Menghasilkan daun yang sedikit, kebanyakan tumbuh sebagai gulma yang mengganggu tanaman pertanian. Nilai gizi yang dikandung memuaskan dan
herbivora gemar memakannya serta rimpang di beberapa tempat.
Habitat             : Tersebar di Nusantara, di Jawa, tumbuh sampai ketinggian sekitar 2.000 m dpl.
Penggunaan     : Bahan obat-obatan.
    Panicum repens adalah rumput abadi yang sering berkoloni padat dan telah lama, rimpang merayap.
Panicum repens sering berbentuk tikar mengambang padat yang menghalangi aliran air dalam selokan dan membatasi penggunaan rekreasi wilayah pantai danau dan kolam.


8.  Kerokot (Portulaca oleracea)


Kingdom     :     Plantae
divisi            :     Angiospermae
Ordo           :     Caryophyllales
Famili          :     Portulacaceae
Genus         :     Portulaca
Spesies       :     P. oleracea
Gelang biasa atau krokot adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh hingga ketinggian 50 cm. Ia biasa dimanfaatkan sebagai tanaman untuk makan ternak.
 Batangnya berwarna merah keunguan, bentuknya gemuk dan tebal. Daunnya juga tebal dan berdaging, dan bunganya berwarna kuning sulfur.
 Daun tanaman krokot merupakan daun tunggal berwarna hijau berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya tumpul.

Tepi daunnya rata dan berdaging yang memiliki panjang 1–3 cm dan lebar 1–2 cm.
 Bunga Krokot merupakan bunga majemuk yang terletak di ujung cabang. Tanaman krokot juga memiliki kelopak bunga bewarna hijau, bertajuk, dan bersayap.
 Mahkota bunga krokot berbentuk jantung, memiliki 3-5 kepala putik bewarna putih dan kuning. Buah krokot berbentuk kotak, berwarna hijau, dan memiliki biji yang banyak.
 Bijinya bulat kecil mengkilap, bewarna hitam. Sistem perakaran tanaman krokot yaitu akar tunggang


9.  Carulang (Eleusin indica)

Kingdom                     :    Plantae
Divisi                          :    Spermatophyta
Subdivisio                  :    Angiospermae
Kelas                          :    Monocotyledoneae
Ordo                           :    Graminales
Famili                         :    Graminae
Genus                          :    Eleusine
Spesies                       :    Eleusineindica (L.) Gaertn.
                                           Rumput belulang  (nama daerah)

II.      Morfologi Tumbuhan

       a.         Akar
Akar Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) memiliki system perakaran serabut. Akar rumput membentuk tali halus. Akar serabut yang kecil-kecil memiliki percabangan yang sangat banyak, selain itu juga memiliki bulu yang halus.
       b.         Batang
Batang Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) membentuk rumpun yang kokoh dengan perakaran yang lebat. Tumbuh tegak atau ada kalanya merambat. Membentuk cabang. Sering membentuk akar pada buku terbawah. Tingginya 12-85 cm.
       c.         Daun
Daun Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) memiliki helai daun panjang. Bentuk garis. Bagian pangkal tidak menyempit. Ujungnya runcing atau tegak tumpul. Pada pangkalnya selalu terdapat beberapa rambut panjang.
       d.         Bunga
Bunga Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) tegak atau condong ke samping. Dengan dua sampai tujuh bulir yang tumbuh menjari (digitatus) pada ujung batang. Bulir lainnya (nol sampai tujuh) tumbuh di bawah atau tersebar atau rapat satu sama lain. Sumbu bulir lurus dan rata-rata 2,5-15 cm panjangnya. Muncul di ujung batang.
       e.         Buah
Buah Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) berbentuk elips meruncing. Benang sarinya berwarna kekunung-kuningan. Mempunyai rambut-rambut papus putih menyerupai perak. Buah sangat ringan. Memiliki putik.
       f.          Biji
Biji Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) berwarna putih. Biji berbentuk bulat seperti telur. Biji tidak keras. Biji ringan. Biji tua berwarna kuning kecoklatan.

10.  Sunduk jangkrik (Digitaria sanguinalis)

Kerajaan  :     Plantae
divisi        :     angiosperma
kelas         :     monokotil
sub kelas :     commelinids
ordo         :     Poales
Keluarga  :     Poaceae
subfamili :     Panicoideae
Marga      :     Digitaria
Jenis        :     D. sanguinalis
Digitaria sanguinalis adalah spesies rumput dikenal dengan beberapa nama umum , termasuk crabgrass berbulu,
 berbulu jari-rumput, crabgrass besar, rumput jari kepiting, crabgrass ungu.  Ini adalah salah satu spesies yang lebih dikenal dari genus Digitaria ,
dan salah satu yang dikenal hampir di seluruh dunia sebagai gulma umum. Hal ini digunakan sebagai pakan ternak, dan biji bisa dimakan dan telah digunakan sebagai gandum di Jerman dan terutama Polandia,
 di mana kadang-kadang dibudidayakan. ini telah menerima itu nama Polandia Millet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Improve yourself right now. “Kita sering menunda-nunda pekerjaan, rencana yang telah kita buat, keinginan yang kita rencanakan, cita-cita yang harus diwujudkan hanya karena alasan yang kita jadikan buat pembenaran”.

  “alasan yang kita jadikan buat pembenaran”, saya ingin tekankan pada kata ini. Misalnya dulu ketika SMA, saya ingin menjadi pintar ju...